58 research outputs found

    Diskriminasi Sosial Anak Penderita Kusta di Kota Makassar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bagaimana proses diskriminasi sosial terhadap anak penderita kusta di Kecamatan Tamalate Kota Makassar, 2) Bagaimana faktor penyebab diskriminasi sosial terhadap anak penderita kusta di Kecamatan Tamalate Kota Makassar, 3) Bagaimana dampak stigma masyarakat terhadap anak penderita kusta di Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif dengan penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive simpling informanya adalah anak penderita kusta di Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan 1) proses diskriminasi sosial terhadap anak penderita kusta antara lain: Mekanisme Pertahanan Psikologi, perasaan kecewa, adanya sejarah, perasaan tidak selamat dan rendah hati, persaingan dan eksploitasi, dan corak sosialisasi. 2) faktor penyebab diskriminasi sosial terhadap anak penderita kusta antara lain: Diskriminasi berdasarkan suku/etnis, ras, dan agama/keyakinan, diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dan gender, diskriminasi terhadap penyandang cacat, dan deskriminasi kasta sosial. 3) Dampak stigma masyarakat terhadap anak penderita kusta adalah stigma masyarakat dengan adanya diskriminasi sosial anak penderita kusta sekarang sudah berkurang. Artinya, sudah banyak masyarakat yang tidak takut lagi berinteraksi dengan masyarakat penderita kusta maupun keluarganya karena sudah memahami bahwa penyakit kusta tidak akan menular ketika penderita sudah melakukan pengobatan secara rutin. Kata Kunci: Deskriminasi Sosial, Stigma, Penderita Kust

    Manajemen Laboratorium dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pembelajaran

    Full text link
    . Artikel ini mengkaji tentang manajemen laboratorium dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah, bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi manajemen laboratorium di sekolah. Perencanaan laboratorium di sekolah dengan melihat kebutuhan barang dan anggaran yang ada. Perencanaan ini dapat dilakukan pada tiap akhir semester dengan cara rapat koordinasi antara kepala laboratorium, wakil sarana prasarana, dan kepala sekolah. Pelaksanaan laboratorium meliputi pengadaan, penyimpanan, penataan, inventasisasi, penggunaan, dan pemeliharaan. Pengadaan barang dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada dan disesuaikan dengan anggaran sekolah. Penyimpanan dilakukan dengan cara membuat kode-kode dan ditempatkan sessuai dengan tempat dan kegunaannya. Penataan dilakukan sesuai dengan pengkodean per almari atau rak atau loker atau gudang penyimpanan. Inventarisasi dilakukan dengan mencatat barang-barang yang baru datang dengan memberi kode atau stiker. Penggunaan sarana dan prasarana laboratorium digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan dari masing-masing barang. Pemeliharaaan dengan melakukan perbaikan pada barang-barang yang rusak ringan dan dilakukan penghapusan untuk barang-barang yang rusak berat. Evaluasi manajemen labratorium dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dilakukan dengan cara rapat koordinasi pada akhir tahun antara kepala laboratorium, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prssarana, dan kepala sekolah. Kata Kunci. Sarana Prasarana, Laboratorium, Mutu Pembelajaran Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. Bafadal, Ibrahim. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar; dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah; Administrasi Pendidikan Mikro. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hadis, Abdul dan Nurhayati. 2012. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hidayat, Ara dan Imam Machali. 2010. Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Bandung: Pustaka Educa. Juhji, J. 2015. “Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) bagi Remaja Kurang Mampu (Studi Deskriptif di PKBM Hasanah Ilmu Legok, Kabupaten Tangerang)”. Lembaran Masyarakat. 1 (02): 169-180 (2015). Terdapat pada laman: http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/lembaran/article/view574/481 Juhji, J. 2016. “Peran Urgen Guru dalam Pendidikan”. Studia Didaktika: Jurnal Ilmiah Bidang Kependidikan. 10 (1): 52-62 Tahun 2016. Terdapat pada laman: http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/studiadidaktika/article/view/73/75 Purwanto, M. Ngalim. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Qomar, Mujamil. 2007. Manajemen Pendidikan Islam. Malang: Erlangga. Richard, Decaprio. 2013. Tips Mengelola Laboratorium Sekolah. Jogjakarta: DIVA Press. Suhardan, Dadang. Supervisi Profesional Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pengajaran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta. Syukur NC, Fatah. 2005. Teknologi Pendidikan. Semarang: Rasail. Yamin, Martinis dan Maisah. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta: GP Press

    Pengaruh Imam Desa Dalam Peningkatkan Kesadaran Beragama Masyarakat Di Kec. Libureng Kab. Bone

    Get PDF
    This research is a field research with a type of quantitative research that is examining and researching the sources of respondents found directly in the field through the results of observation, interviews and documentation with percentages in the form of numbers. The approach in this thesis is the normative theological approach, the paedagogical approach and the sociological approach. Data analysis technique used is simple linear regression analysis which is linear relationship between one independent variable and independent variable.The results showed that the role of imam mosque in the community in aspects of religious education, religious activities and their role in society showed a score of 188 out of 300 maximum scores. In the scale of the percentage is classified 63% very good 29% enough value and 8% bad value. The role of mosque imam is at 63% with very good value ie mosque imam plays an active role. Libureng community awareness level of 10 respondents with score 100, with classification of 72%, 20% and 8%. The results show that the awareness of the masses is in the 72% (very good) procession. The correlation between the role of the imam of the mosque and the level of public awareness seems to be in line and relevant, so the imam of the mosque is very instrumental in increasing the awareness of the community in Libureng Subdistrict, Bone Regency

    KUALITAS PELAYANAN PUSTAKAWAN PADA BADAN ERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

    Get PDF
    This research aims at determining the library services quality towards the satisfaction of the visitors of Library, Archives and Documentation Board of Central Sulawesi. This type of research is a qualitative descriptive research which attempts to describe the situation or phenomenon based on the visible or noticeable facts in the Library, Archives and Documentation Board of Central Sulawesi. The selection of the informants was through purposive sampling technique in which the informants were selected with certain considerations and accidental sampling in which the informants were anyone that the researcher met or encountered accidentally. The data presented in this research were directly obtained in the field through observations, interviews, and documentations. The results of the research indicate that the library services indicators a) Tangible b) Reliability c) Assurance have not run as expected, while the indicator b) Responsiveness and e) Empathy are fairly good. Based on the results of the study showed that the quality of librarians’ services  does not give statisfaction and library visitors

    İSTANBUL’DA HAVAGAZI VE MİLLİLEŞTİRME SONRASI EKONOMİK TARİHİ (1945-1967)

    Get PDF
    Öz: Dolmabahçe ve Beylerbeyi Saraylarının aydınlatma ve ısınma ihtiyacını karşılamak için kurulan gazhaneler, üretim fazlasını civar semtlerin aydınlatılması için dışarıyla paylaşmışlardır. İstanbul’un havagazı ile aydınlanması böylece başlamış ve sokaklarının umumi aydınlatması ilk olarak havagazı ile mümkün olmuştur. 19. Yüzyılın ortalarında kurulan Dolmabahçe ve Kuzguncuk gazhanelerinin ardından, Yedikule ve Hasanpaşa Gazhaneleri yüzyıl son çeyreğinde hizmete girmiştir. İstanbul’da havagazı kullanımı birçok evreden geçerek bir buçuk asra ulaşan yolculuğunda, abone sayısındaki artış hızı üzerinden en büyük sıçrayışını Hasanpaşa ve Yedikule Gazhanelerinin millileştirildiği 1945 yılı sonrasında gerçekleştirmiş ve 1965’den sonra düşüş eğilimine girmiştir. Çalışma aralığı olarak, havagazı kullanımının yoğun olduğu millileştirme sonrası 1945-1967 yılları arası belirlenmiştir. İşletmenin bu yıllar arası performansı üzerinden, toplumun havagazı tüketimi değerlendirilmiş ve ekonomik olarak gelir-gider dengesi karşılaştırılmıştır. Havagazı işletmesinin kar veya zararı tespit edilerek, nedenlerinin ele alınması hedeflenmektedir. Abstract: Gashanes, which were established to meet the lighting and heating needs of Dolmabahçe and Beylerbeyi Palaces, shared their surplus production with the outside to illuminate the surrounding districts. Thus, the lighting of Istanbul with gas started and the public lighting of its streets was first possible with gas. After the Dolmabahçe and Kuzguncuk gasworks established in the middle of the 19th century, Yedikule and Hasanpaşa Gashouses were put into service in the last quarter of the century. The use of gas in Istanbul, in its journey that has passed through many stages and reached a century and a half, experienced the biggest leap over the rate of increase in the number of subscribers after 1945, when Hasanpaşa and Yedikule Gasworks were nationalized, and entered a downward trend after 1965. The working range was determined between 1945-1967 after the nationalization, in which the use of coal gas was intense. Over the inter-year performance of the enterprise, the gas consumption of the society has been evaluated and the economic income-expenditure balance has been compared. It is aimed to determine the profit or loss of the gas company and to address the reasons

    Analisa keterkaitan (link analysis) dengan menggunakan Sequential Pattern Discovery untuk prediksi cuaca

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah menganalisa keterkaitan antar atribut/itemset pada parameter yang digunakan dalam prediksi cuaca untuk menghasilkan suatu aturan(rule) yang dapat membuktikan suatu kondisi apakah hujan atau tidak hujan. Metoda yang akan digunakan untuk analisa antar atribut ini adalah Sequential Pattern Mining, dimana pola kerjanya adalah menganalisa keterkaitan suatu atribut akan mempengaruhi atribut lainnya dan bagaimana ketergantungan atribut yang satu dengan atribut lainnya. Hasil akhir dari penelitian ini adalah menemukan pola-pola pengetahuan yang tersembunyi di dalam data. Pola tersebut berbentuk aturan (rule) yang dapat membantu menentukan kondisi cuaca apakah hari ini hujan atau tidak

    Penerapan Prinsip Akuntabilitas Dan Transparansi Dalam Pelayanan Pemerintahan di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Sidenreng Rappang

    Get PDF
    Latar Belakang bahwa dalampemberian pelayanan pemerintahan hendaknya konsep good governance diterapkan dengan maksimal, khususnya prinsip akuntabilitas dan transparansi. Penelitian ini bertujuan; 1) untuk menganalisis dan menggambarkan penerapan prinsip akuntabiltas dalam pelayanan Izin Mendirikan Bangunan(IMB), dan 2) untuk menganalisis dan menggambarkan penerapan prinsip transparansi dalam pelayanan Izin Mendirikan Bangunan(IMB) di Kabupaten Sidenreng Rappang. Lokasi penelitian di Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Sidenreng Rappang.Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai September 2019 s.d Maret 2020.Sumber Data didapatkan dari hasil wawancara dengan aparat birokrasi dan masyarakat pengguna jasa.Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan kepustakaan.Teknik Analisis data yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  Akuntabilitas Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Sidenreng Rappang belum sepenuhnya akuntabel dalam pelayanan kepada pengguna jasa berdasarkan acuan pelayanan yang tidak konsisten, solusi pelayanan dimana kemudahan pelayanan masih bersifat diskriminasi, dan prioritas pemenuhan kepentingan pengguna jasa belum dikonsentrasikan sepenuhnya untuk kepentingan pengguna jasa. Transparansi pelayanan pemerintahan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diselenggarakan oleh kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kabupaten Sidenreng Rappang dapat digambarkan bahwa kualitas pelayanan sudah semakin terbuka dan informasi terkait pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada masyarkat dapat berjalan maksimal. Hal ini berdasarkan beberapa indikator yang digunakan yaitu keterbukaan dan standarisasi pelayanan yang sudah dilakukan oleh aparat birokrasi baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Proses pelayanan juga telah diterapkan secara cepat, efektif, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Terkait mengenai transparansi pelaporan kegiatan pelayanan sudah diterapkan secara periodik dan teratur. Hanya saja, tindakan aparat birokrasi yang masih cendrung tidak adil dan diskriminatif
    corecore